Thursday, November 3, 2011

Remaja dan Sosialisasi

Remaja merupakan proses transisi secara psikologis dan mudah terpengaruh oleh apapun, karena emosinya yang masih labil. Pemuda yang terbebani bermacam harapan dan persoalan. Namun di dalam diri remaja terdapat banyak potensi yang apabila di asah dengan baik, akan menjadi sesuatu hal yang lebih baik dan bermanfaat untuk orang banyak. Perlunya proses sosialisasi pada remaja agar dapat bertingkah laku selaras dengan masyarakat, dan dapat mengendalikan fungsi organic. Proses awal yang mendasar sosialisasi adalah melalui keluarga. Apabila kurangnya sosialisasi dapat berakibat pada penyimpangan sosial dalam masyarakat.

Gambar diatas adalah contoh sebagian kecil dari penyimpangan sosial yang dilakukan remaja jaman sekarang.  
Sisi positif dari sosialisasi remaja adalah munculnya remaja berprestasi, berpengetahuan, keinginan untuk berinovasi, dan mencetak remaja yang beriman serta mematuhi aturan yang berlaku. 


Semakin pesatnya persaingan bangsa di bidang IPTEK di era globalisasi ini, menuntut bangsa ini intuk menghasilkan sesuatu dengan inovasi terbaru di segala bidang kehidupan. Hal ini menuntut para remaja berlomba menjadi sesuatu yang berprestasi. Dengan demikian, perkembangan remaja akan berdampak pada majunya bangsa ini karena remaja merupakan generasi luhur yang akan membawa bangsa ini ke puncak persaingan global. 

Wednesday, November 2, 2011

Kritikan Atas Kesenjangan Sosial di Dalam Masyarakat

Semenjak gejolak dan kerusuhan sosial merebak di berbagai daerah, kesenjangan sosial banyak dibicarakan.Tidak seperti kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial cukup sulit diukur secara kuantitatif. Kesenjangan sosial diartikan sebagai kesenjangan (ketimpangan) atau ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Kesenjangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Pertama, faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri (faktor internal). Kedua, faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada peraturan-peraturan resmi (kebijakan), sehingga dapat membatasi atau memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain, kesenjangan sosial bukan terjadi karena seseorang malas bekerja atau tidak mempunyai kemampuan sebagai akibat keterbatasan atau rendahnya kualitas sumberdaya manusia, tetapi karena ada hambatan-hambatan atau tekanan­-tekanan struktural. Kesenjangan sosial ini merupakan salah satu penyebab munculnya kemiskinan structural. Kesenjangan sosial tidak semata-mata karena faktor internal dan kebudayaan, tetapi lebih disebabkan oleh adanya hambatan structural yang membatasi serta tidak memberikan peluang untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang tersedia. Sebagai contohnya adalah tindakan Terorisme. Akibat dari kesenjangan sosial, mendorong seseorang melakukan tindakan terorisme. Hal ini perlu mendapat perhatian serius, karena berdampak pada kualitas suatu bangsa.